2.2 Sikap
2.2.1 Definisi
Sikap merupakan reaksi
atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi
sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan. Sikap merupakan
kecendrungan yang berasal dari dalam diri indivindu untuk berkelakuan dengan
pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap
objek tersebut (Maulana, 2009, hal 196).
Sikap adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan
seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek – aspek tertentu
dalam lingkungannya (Mubarak, 2010 hal : 84).
Sikap merupakan reaksi
atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek
(Notoatmodjo, 2007, hal: 146).
2.2.2 Ciri-ciri Sikap
Menurut
Sobur, Alex (2003 ; 355), ciri khas dari sikap adalah:
a. Mempunyai
objek tertentu (orang, perilaku, konsep, situasi, benda, dan sebagainya).
b. Mengandung
penilaian (suka-tidak suka, setuju-tidak setuju).
2.2.3 Tingkatan Sikap
Tingkatan Sikap menurut Notoatmodjo
(2007 ; 144), adalah:
a. Menerima
(Receiving)
Menerima diartikan
bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).
b. Merespon
(Responding)
Memberikan jawaban
apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikap.
c. Menghargai
(Valuing)
Mengajak orang lain
untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung
jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.
2.2.4 Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Sikap
Menurut
Saiffudin (2011
; 30), faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap adalah:
a.
Pengalaman Pribadi
Apa yang telah
dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita
terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya
sikap, untuk dapat mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis.
b.
Pengaruh Orang Lain
yang Dianggap Penting
Orang lain di
sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut
mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, atau seseorang
yang berarti khusus bagi kita, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita
terhadap sesuatu.
c.
Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan di
mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan
sikap kita. Tanpa kita sadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap
kita terhadap berbagai masalah.
d.
Media Massa
Sebagai sarana
komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar,
majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila
cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga
terbentuklah arah sikap tertentu.
e.
Lembaga Pendidikan dan
Lembaga Agama
Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan
dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu, pemahaman akan baik dan
buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan,
diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
f.
Pengaruh Faktor
Emosional
Tidak
semua bentuk sikap yang ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman
pribadi seseorang. Kadang-kadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang
didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
2.2.5 Cara Menilai Sikap Dengan Skala Guttman
Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan
yang diurutkan secara hierarchies untuk melihat sikap tertentu sesorang. Skala
Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersikap tegas dan
konsisten. Misalnya yakin-tidak yakin; Ya-tidak; Benar-salah; positif-negatif;
pernah-tidak pernah; setuju-tidak setuju; dan lain sebagainya (Riduwan., 2010 ;
16).