Iklan Produk

Friday, December 27, 2013

DEFENISI dan PENGERTIAN SIKAP



2.2  Sikap
2.2.1 Definisi
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan. Sikap merupakan kecendrungan yang berasal dari dalam diri indivindu untuk berkelakuan dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap objek tersebut (Maulana, 2009, hal 196).
Sikap adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek – aspek tertentu dalam lingkungannya (Mubarak, 2010 hal : 84).
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007, hal: 146). 
2.2.2  Ciri-ciri Sikap
Menurut Sobur, Alex (2003 ; 355), ciri khas dari sikap adalah:
a.    Mempunyai objek tertentu (orang, perilaku, konsep, situasi, benda, dan sebagainya).
b.    Mengandung penilaian (suka-tidak suka, setuju-tidak setuju).
2.2.3  Tingkatan Sikap
          Tingkatan Sikap menurut Notoatmodjo (2007 ; 144), adalah:
a.    Menerima (Receiving)
     Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus     yang diberikan (objek).
b.    Merespon (Responding)
     Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas    yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
c.    Menghargai (Valuing)
     Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah   adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d.   Bertanggung jawab (Responsible)
     Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala  risiko merupakan sikap yang paling tinggi.
2.2.4  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
Menurut Saiffudin (2011 ; 30), faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah:
a.         Pengalaman Pribadi
       Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap, untuk dapat mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis.
b.        Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting
       Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.


c.         Pengaruh Kebudayaan
       Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Tanpa kita sadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.
d.        Media Massa
       Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
e.         Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
       Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu, pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
f.         Pengaruh Faktor Emosional
       Tidak semua bentuk sikap yang ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
2.2.5 Cara Menilai Sikap Dengan Skala Guttman
Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan yang diurutkan secara hierarchies untuk melihat sikap tertentu sesorang. Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersikap tegas dan konsisten. Misalnya yakin-tidak yakin; Ya-tidak; Benar-salah; positif-negatif; pernah-tidak pernah; setuju-tidak setuju; dan lain sebagainya (Riduwan., 2010 ; 16).