Iklan Produk

Friday, December 27, 2013

PENGERTIAN DEFENISI BIDAN



Bidan
2.2.1 Definisi
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang di akui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan peraktik kebidanan (Sofyan DKK, 2006 ; 15).
Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan bidan, yang diakui oleh Negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dn memiliki izin formal untuk praktik bidan (Soepardan, 2008 ; 2).
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan  bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negri itu. (IBI, 2008 ; 72)

DEFENISI dan PENGERTIAN SIKAP



2.2  Sikap
2.2.1 Definisi
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan. Sikap merupakan kecendrungan yang berasal dari dalam diri indivindu untuk berkelakuan dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap objek tersebut (Maulana, 2009, hal 196).
Sikap adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek – aspek tertentu dalam lingkungannya (Mubarak, 2010 hal : 84).
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007, hal: 146). 
2.2.2  Ciri-ciri Sikap
Menurut Sobur, Alex (2003 ; 355), ciri khas dari sikap adalah:
a.    Mempunyai objek tertentu (orang, perilaku, konsep, situasi, benda, dan sebagainya).
b.    Mengandung penilaian (suka-tidak suka, setuju-tidak setuju).
2.2.3  Tingkatan Sikap
          Tingkatan Sikap menurut Notoatmodjo (2007 ; 144), adalah:
a.    Menerima (Receiving)
     Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus     yang diberikan (objek).
b.    Merespon (Responding)
     Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas    yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
c.    Menghargai (Valuing)
     Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah   adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d.   Bertanggung jawab (Responsible)
     Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala  risiko merupakan sikap yang paling tinggi.
2.2.4  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
Menurut Saiffudin (2011 ; 30), faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah:
a.         Pengalaman Pribadi
       Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap, untuk dapat mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis.
b.        Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting
       Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.


c.         Pengaruh Kebudayaan
       Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Tanpa kita sadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.
d.        Media Massa
       Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
e.         Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
       Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu, pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
f.         Pengaruh Faktor Emosional
       Tidak semua bentuk sikap yang ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
2.2.5 Cara Menilai Sikap Dengan Skala Guttman
Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan yang diurutkan secara hierarchies untuk melihat sikap tertentu sesorang. Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersikap tegas dan konsisten. Misalnya yakin-tidak yakin; Ya-tidak; Benar-salah; positif-negatif; pernah-tidak pernah; setuju-tidak setuju; dan lain sebagainya (Riduwan., 2010 ; 16).

DEFENISI PENGETAHUAN



2.1  Pengetahuan
2.1.1 Definisi
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan terjadi melalui panca indra manusia yakni : penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
(Notoatmodjo, 2007, Hal 143).
Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Dalam pengertian lain pengetahuan adalah berbagai gejala yang diterima dan diperoleh manusia melalui pengamatan indrawi. (http://wikipedia.com,2009)
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancainderanya (Mubarak, 2010 hal : 81).
2.1.2  Klasifikasi Pengetahuan
Pengetahuan menurut Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang menghadapi  perilaku baru dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu:
1.      Awarness (Kesadaran)
Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus.
2.      Interest (ketertarikan)
Dimana subjek tertarik terhadap stimulus atau objek tertentu.
3.      Evalution (Evaluasi)
Menimbang terhadap yang baik dan tidaknya  stimulus tersebut bagi dirinya.
4.      Trial (percobaan)
Dimana subjek mulai mencoba  melakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki.
5.      Adoption (adopsi)
Dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,kesadaran,dan sikapnya terhadap stimulus (Mubarak, 2010 hal : 82).
2.1.3 Tingkat Pengetahuan
1. Tahu ( know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
2. Memahami ( Comprehension)
Memahami diartikan sesuatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi ( Application)
Aplikasikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real.
4.   Analisis ( Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen. Tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5.   Sintesis ( Sintesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi – formulasi yang ada, misalnya: dapat menyusun, dapat merancanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan – rumusan yang ada.
6.   Evaluasi ( Evaluation)
Evaluasi diartikan sebagai berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek (Mubarak, 2010 hal : 82 - 83).
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut (Mubarak, 2010 hal 257) ada 7 faktor yang mempengaruhi pengatahuan adalah sebagai berikut :
1.    Pendidikan
Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak.
2.   Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
3.    Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis ( mental). Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas 4 kategori perubahan, yaitu : perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri – ciri lama, dan timbulnya ciri – ciri baru. Perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa.
4.      Minat
Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam
5.      Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Orang cenderung berusaha melupakan pengalaman yang kurang baik. Sebaliknya, jika pengalaman tersebut menyenangkan, maka secara psikologis mampu menimbulkan kesan yang sangat mendalam.
6.      Kebudayaan Lingkungan Sekitar
Lingkungan sekitar berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
7.      Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak, 2010 hal : 83 - 84).